Istri Mantab

cerita-sex-istri-mantab



Perkenalkan, aku adalah seorang dokter umum di sebuah rumah sakit pemerintah Jakarta. Namaku Toni, umur 35 tahun (gak tua-tua amat kan ?), sudah menikah 1 tahun dengan seorang wanita cantik umur 26 tahun bernama Cynthia, namun belum mempunyai anak.

Yah…., bisa dibilang akibat meniti karir yang berlebihan, akhirnya keseringan tugas luar rumah. So…, gimana bisa punya anak dong kalo gitu ?
Seperti kali ini, aku bertugas di Rumah Sakit Daerah Manokwari selama tiga setengah bulan untuk mengadakan penelitian tentang penyakit HIV. Tentu saja sangat berat bagiku untuk berpisah dengan istri, meski hanya untuk hitungan 3 bulan saja. Karena sehari-haripun aku sudah jarang bisa berduaan, karena aku selalu pulang larut malam. Kalaupun bisa bersantai, cuma hari minggu aja. itupun masih suka terganggu dengan jadwal jaga UGD atau panggilan mendadak.
Singkat cerita, meski dengan berat, aku jalani juga 3,5 bulan itu. Sudah pasti aku wajib telepon setiap 3 hari sekali, bahkan tiap hari kalau rasa kangen sudah memuncak.
Kini aku sudah mendarat di Bandara Soekarno-Hatta dan sebentar lagi bertemu dengan istriku tersayang, yang pasti udah ngga sabar menanti.
Tepat dugaanku ; ketika aku keluar dari rang kedatangan terminal 1B, aku disambut dengan peluk cium bertubi-tubi dari istriku.
“Muacch….!!! Toniku sayang.., honeyku….,aku kangen banget say…”, kata istriku sambil memeluk dan menciumku.
Sambil balas memeluk, aku menenangkannya,
“Iya, Cyn. Aku udah pulang kan ? Sekarang ke mobil, yuk?! Nanti kita kangen-kangenan sepanjang jalan sampai kerumah deh.”
Sepanjang perjalanan ke rumah kami di kawasan Cibubur, tidak hentinya kami saling membelai, tanda betapa kangennya kami berdua. Istriku bahkan sering kali tiba-tiba memeluk dan menciumku, padahal aku sedang menyetir. Hehehe…, maklum deh ! Namanya juga lagi kangen….
Cuman terus terang ada yang sedikit berubah dari istriku ini. Sebelum aku pergi tugas, dia masih seperti anak pemalu dalam soal sex, hanya aktif jika aku yang memulai. Mungkin karena ia datang dari keluarga yang ketat dalam
pergaulan, makanya rada kuper soal sex. Bahkan setelah menikahpun, lebih banyak aku yang menuntun dalam berhubungan intim.
Namun kini…., ia tidak malu-malu meraba-raba Juniorku sambil mencium pipiku.
Sambil bercanda, aku coba selidiki kenapa istriku bisa berubah seekstrim ini.
“Kenapa, Cyn ? Udah kangen banget yah ?”, tanyaku sambil tersenyum ke arahnya.
Sambil malu-malu kucing Cynthia menjawab,
“Iya, nih. Kan udah 3 bulan lebih nggak dipeluk kamu, Ton.”
Belum sempat aku jawab, Cynthia udah menimpali lagi,
“O iya, Kamu ingat Tania, Say ?”
“Iya, teman kamu yang dari Perancis itu. Kenapa dia ?”
“Kemarin sebelum balik ke Perancis, dia ngajarin aku tentang hidup suami
istri supaya makin mesra.”, katanya sambil ngelendot di bahu kiriku.
“Oh ya ? Kayak apa tuh ?”, tanyaku lagi.
“Mmmm…ntar aja deh di kamar…”, kata istriku sambil mengerling genit.
“Sekalian kejutan selamat datang buat kamu…”, lanjutnya.
Aku tertawa ringan mendengarnya.
“Pantes kamu jadi manja banget. Rupanya punya ilmu baru, yah? Hehehe…”
Sambil menyembunyikan wajahnya dilenganku, Cynthia menjawab,
“Kan buat kamu juga, hon…”
Kucium lembut ubun-ubunnya..
“Iya, sayang. Aku tahu koq kamu cinta banget ama aku.”
“Iyah…”, katanya sambil mengecup bibirku.
Setelah bersabar selama 1 jam, akhirnya tiba juga kami dirumah tercinta. Udah lumayan malem sih, jam 22.00, bo !
Untung tadi sempet beli McD di Airport buat bekal di jalan. Jadi kami sampai dirumah dengan perut yang ga kosong2 amat.
“Hon, aku mandi duluan yah..”, kata Cynthia setelah kami berada dalam kamar.
Aku yang sedang unpack koper, menjawab dengan sedikit menggoda,
“Lho.., katanya kangen ? Koq mandinya sendiri-sendiri..?”
Cynthia memeluk dan mencium bibirku,
“Biar nanti kangennya di ranjang ajahh….”,jawabnya sedikit mendesah.
Huuih..!! Istriku jadi canggih begini ? Rasa horny yang kutahan dari tadi jadi makin susah dikontrol. Namun karena aku masih ingat kalo dulu istriku suka permainan lembut, maka aku belum berani main labrak. Daripada mood jadi ancur, mendingan liat kejadian selanjutnya aja deh.
“Iya deh, aku mandi abis kamu”, kataku tersenyum.
Cynthia tersenyum genit, mencubit hidungku sebelum berbalik masuk kamar mandi.
30 menit berlalu dan dia selesai mandi. Kini giliranku untuk berbasuh.
Kembali ia menciumku sesaat sebelum aku masuk kamar mandi, sambi berpesan,
“Jangan lama-lama ya, sayangku…”
“Iya..”, balasku sambil mencubit pantatnya yang montok itu.
Hanya 15 menit yang aku butuhkan untuk mandi (itu udah keramas dan sabunan lo ya!!).
Ketika keluar kamar mandi…..wah koq suasana kamar jadi remang2 begini?
Rupanya istriku mematikan lampu utama dan hanya menyalakan lampu meja saja yang berwarna kuning lembut.
Tiba-tiba dari arah samping Cynthia memelukku
“Udah mandi bersih, sayang?”, tanyanya.
Aku mengangguk sambil tersenyum, kemudian kucium bibirnya. Awalnya lembut, kemudian beralih ke French Kiss. Kurengkuh tubuhnya yang masih mengenakan Baju Handuk. Lidahku mulai menjelajah di mulutnya, menyambut lidahnya yang juga mulai menjulur-julur. Seperti ular yang sedang mencari mangsa, lidahnya menggeliat mengelilingi lidahku. Nafas Cynthia mulai terengah-engah, menahan nafsu birahi yang telah lama terpendam.
Bahkan sekarang ia dengan ganasnya menghisap lidahku tanpa menghentikan geliat lidahnya. Tangan mulai menyusuri punggungku ke bawah, berakhir dengan meremas pantatku. Hal yang selama kami menikah belum pernah dilakukannya.
“Diajarin Tania, yah ?”, tanyaku sambil mejilati lehernya yang jenjang.
“He eh….ssstttt”, jawabnya mendesis.
Aku makin semangat menjilat dan mencium lehernya, sambil tanganku mulai meremas pantatnya. Tak berapa lama, tanganku mulai naik lagi ke punggung kemudian ke arah Dadanya yang menggunung (ukurannya 36 D..). Kuremas Toketnya yang masih tertutup Baju handuk, sambil tetap menjilat lehernya.
“Aahhhh……ssstttt….saaayyaaaang…., akuuu…kangenn..hhhhhh”
Lenguhannya semakin keras, tubuh Cynthia menggeliat menahan birahi yang mulai meningkat tajam.
Tangannya mulai menbuka kausku dengan tidak sabar, sebisanya bibirnya tak lepas dari bibirku.
Ketika tanganku hendak membuka tali pengikat baju handuknya, ia menahan tanganku.
“Nanti aku buka sendiri, sayang. Kata Tania, akan lebih nikmat kalau aku buka sendiri…”
Aku tidak paham apa yang dikatakannya, tapi aku menurut aja. Namanya juga kejutan….
Kini bibir dan lidahnya yang ganti menciumi leherku. Memang terasa beda, ada nafsu yang menggelegar di tiap jilatannya. Ditambah dengan gerakan tangannya yang menyusuri punggung dan dadaku, meraba lembut setiap senti kulitku.
Kini jilatannya turun ke dada, sambil sesekali menyedot putingku. Cynthia mulai melolosi celanaku dengan cara menyelipkan kedua telapak tangannya menyusuri pantatku, lalu melebarkan lengannya…hingga celana karetku turun mengikuti arah lengannya.
Betul-betul hebat ilmu yang diturunkan Tania kepada istriku. Betul2 kejutan yang luar biasa. Meski baru pembukaan, aku sudah bisa merasakan kalau istriku jauh berubah dalam soal sex. Dia jadi lebih aktif dari biasanya. Jauh lebih bernafsu.
Terbukti dengan setelah celanaku terbuka, dia mencium lembut juniorku tepat pada ujungnya. Hal yang juga belum pernah dilakukannya.
Tiba-tiba ia berdiri dan langsung mendorongku, hingga aku terbaring di Springbed. Aku terhenyak amun tetap diam, menunggu langkah Cynthia selanjutnya.
Ternyata ia berjalan ke arah Compo dan menghidupkan lagu R&B, yang aku ga tau judulnya.
Kemudian dengan gemulai ia mulai meraba-raba tubuhnya sendiri. Istri gue nari erotis, cing !!! Sampe bengong gue ngeliatnya.
Tubuhnya menggeliat penuh birahi, kadang tangannya mengeramasi rambutnya yang sedada itu.
Lambat namun pasti, ia mulai membuka baju handuknya. Dan ternyata di dalamnya ia mengenakan 2 piece Lingerie berwarna merah dan agak transparan.
Bra-nya hanya menutupi setengah bongkahan toket ukuran 36 D itu, dimana putingnya menyembul sedikit. Berpadu dengan G-String ikat samping dengan Slip Ouvret alias lubang tepat pada memeknya. Sehingga kalau perlu, bisa aja ngesex tanpa perlu buka CD. Seperti biasa, bulu2 jembutnya hanya tersisa sedikit ditengah. Namun itu sudah cukup membuat aku horny berat.
Apalagi ditunjang dengan tubuh Cynthia yang memang amat ideal sebagai penari Striptease. Tinggi 168cm, berat 53kg, rambut warna coklat emas terurai sedada, dada membusung ala Sarah Azhari, kulit putih, pinggang ramping, paha mulus, apalagi yang kurang ?
“Kamu suka, sayanghhh..?”, tanyanya sambil mendesah dan tetap menggeliat merangsang. Pinggulnya mulai bergoyang seperti penari perut, sambil tangannya mengusap-usap memeknya.
Aku hanya bisa mengangguk sambil menelan ludah. Ruar biasa, sangat jauh dari perkiraanku. Istriku jadi kayak hipersex gini..
Juniorku sudah tegak setegak-tegaknya, terasa ada cairan keluar sedkit dari ujungnya.
“Akuhhh dapat ini dari Tania. Dan ia juga ajar aku untuk ngebahagiain kamuh…hhhhh”, jelasnya sambil terengah-engah.
“Katanyahh…. supayahh suami ngga pergi ke pelacur, istri harus bisa jadi pelacur bagi suaminyahh…. Supayahh..dia ngga perlu cari2 nikmat lagihh….Ahhh…”
Sambil menari, ia memasukkan jari telunjuknya ke liang memek. Menggosok itilnya.
“Kamuuhhh mau aku pelacurmuhh..hhhhh ?” tanyanya sambil menjilati bibirnya yang ranum itu.
Kembali aku hanya mengangguk dan tersenyum.
Cynthia pun tersenyum genit. Ia mulai membuka bra sambil tetap menari.
Kemudian melemparkannya ke arahku, tepat jatuh di Junior.
Kemudian ia merangkak perlahan, seperti kucing yang mendekati mangsanya.
Wajahnya tengadah penuh nafsu birahi, matanya berubah liar, seperti tidak ku kenal.
Bahkan ia mengeong ketika mendekat ke selangkanganku.
“Ngeooong…..!!! Cayang jangan bergerak, yah…. Aku mau mandi kucing ama kamu..”, pintanya sambil tetap menjilat bibir.
Aku hanya terduduk ditepi Springbed, terdiam menunggu aksinya.
Kini ia tepat berada di depan Junior dan ia menjilatnya perlahan. Seperti kucing menjilat sosis. Awalnya hanya ujung junior namun segera seluruh batang Penisku dijilatnya. Ia melakukannya tanpa sedikitpun tangannya menyentuh Penisku. Jadi hanya kepalanya saja yang sibuk menggeliat di selangkanganku.
“Mmmmm…nikmatnya kontol kamu, sayangku…slruuupp…”
“Wahhh…,jadi vulgar yah sekarang…..”, aku terkejut.
“Iyahh dong…., kan akuh…slruupss…pelacur….”
“Ohhh…., iya deh….”
Kini tangannya mulai menggapai dan meraba pahaku. Ku coba memegang kepalanya, namun ia mendongak…
“Jangan pegang-pegang !!! Kamu diam aja…. Nanti ada saatnya kamu pegang2.”, katanya galak.
“Ups.., oke…”, kataku tersenyum.
Dan ia kembali menjilat penisku. Bahkan sekarang tiba2 ia melahapnya dengan ganas. Menyedot-nyedot ujung penisku dan lidahnya tetap menjilat di dalam rongga mulutnya. Menciptakan sensasi yang luar biasa.
“Woww…., Cynhh…., woww….”, aku hanya bisa menanggapi dengan WOW aja.
Sedotannya kini semakin ganas, kadang seluruh batang penisku amblas dalam mulutnya. Begitu pula dengan kata2nya, semakin vulgar dan cerewet sekali.
“Slurrpp…mmmm…aku kangen kontol kamu sayannghhh.. Udah lama akuhhh iinging praktekin ilmu nyepongnya
Taniaahhh….slurp….mhhh”
Aku sudah tak bisa menjawab, bener 2edan sedotan Cynthia.
Tangannya kini ikut bermain di sekitar Bijiku, mengelus-elus keduanya.
Sementara tangan yang satunya menyelip ke arah lubang pantatku. Benar2 rangsangan hebat, deh !!!
Kadang ia menyedoti lipatan pahaku, kemudian kembali ke penisku.
Ada kali setengah jam ia sibuk nyepong. Kepalanya kadang naik-turun, kadang bergoyang kiri kanan. Rambutnya yang indah menggelitik lembut kulit pahaku.
Sampai akhirnya ia tiba-tiba berdiri dan menyuruhku berbaring.
“Cukup ! Giliran aku lagi yang kamu jilatin”
Setelah berbaring, ia merangkak perlahan di atas tubuhku sambil lidahnya tetap menjilati. Saat lidahnya menjilati pusarku, ia menggoyangkan kedua toketnya yang gede itu tepat di atas penisku. Kemudian menekannya, naik mengikuti arah jilatannya. Naik terus hingga tubuhku tertutup liurnya, yang kemudian disapu dengan Toketnya.
Ketika Putingnya beradu dengan putingku, ia menggeser-gesernya dengan lembut.
Namun yang terasa adalah rangsangan yang hebat. Seperti orang kesetrum deh…
Kini ia naik terus hingga G-Stringnya tepat berada di depan mulutku.
Tangannya mengeramasi lembut rambutku, seakan mengarahkan minta …
dijilat.
“Sayangku… Kini kamu boleh meraba tubuhku. Tapi kamu harus jilat itilku yahh…”
Tanpa diperintah pun, aku sudah sangat ingin menjilatnya.
“Iyah… Dan kamu juga harus sering bicara vulgar, ya sayang…”
“Tentuhh, hon…Aku akan jadi pelacur paling bernafsu untuk kamu, darling…”
Dan akupun langsung mencium, menjilat dan menyedot memeknya yang mengintip genit dari lubang G-String itu. Kadang kusibak bibirnya, supaya aku bisa menyedot Itilnya yang sudah terangsang itu. Lendir rangsangan mulai membanjiri liang Vagina Cynthia. Kadang sampai perlu aku hisap supaya tidak terlalu becek. Lumayan, sekalian menghilangkan haus.
“Jus memek yang nikmat nih..”, kataku
“Tentu,sayanghhh. Memekku hanya untukmuhh..”, katanya sambil menekan kepalaku ke memeknya.
Pinggul Cynthia bergoyang maju mundur, seakan mengimbangi gerakan lidahku.
Pokoknya mukaku seperti dijadiin gosokkan memek deh.
“Seeddoottthh…hhoonn…, itilku…..itilku….itil..itil..ahhh….ahhh…ahhh…”
Cynthia semakin ganas menggoyang pinggulnya, kadang diangkat dan bergoyang seperti goyang Inul…memeknya berputar-putar di atas hidungku. Dan tiba2 ia menekan memeknya kembali ke mulutku.
Tanganku meremas bongkahan pantatnya, sambil sesekali aku selipkan jariku di tepi lubang pantatnya.
“AAAHHhhhh……”, pekiknya tiba2 sambil mendongakkan kepalanya. Kepalaku sendiri makin ditekan ke memeknya dan
Cynthia semakin ganas menggoyang pinggulnya. Pantatnya semakin kencang kuremas.
“Teruusss….terusss.. sayy…, isap terus itilku.. Aku mo keluarrhh….aku mo ngecretzz..ngecrettsss…ssstttt…Akuhh…akuhh…Ooohhh…..ohhh……OOhh….AAAAHHHHHHH…..!!!!!!!”
Tiba2 tubuhnya terdiam menegang dan tangannya menjauhkan kepalaku dari selangkangannya. Seolah mencegah agar aku tidak menjilat itilnya lagi.
Betul saja, karena beberapa detik kemudian ia menatapku dengan pandangan liar.
“Aku ngga mau ngecrets cuman dengan lidah…rrrrrr”, katanya sambil menggeram penuh nafsu.
“Kamu pikir aku mau dientotin dengan lidah ? Hhhhh….”, Cynthia pun menurunkan tubuhnya hingga sejajar tepat diatasku.
“Buka tali CDku !”, perintahnya.
Karena tali samping, jadi mudah aja kubuka G-Stringnya. Tinggal buka ikatan, maka semuanya lepas.
Kemudian ia menjejalkan G-Stringnya yang sudah becek itu di hidungku. Bau lendir Vagina yang khas segera menjalar.
“Kamu suka baunya..?”
Aku mengangguk.
Cynthia tersenyum. Ia membuang G-String basah itu ke lantai, kemudian kembali menjilati sekujur wajahku yang basah dengan lendir memek. Sambil menjilat, tangannya meraih penisku dan mengurutnya dengan lembut. Kemudian dengan cepat dimasukkan ke dalam memeknya yang sudah merekah dan becek itu, langsung menggoyangnya naik turun dengan ganas.
“AAAhhhhhh….akuhhh…hanya..ingin ngecretss.. dengankontolmu…kontoll…KONNTTOOOOLLLL….Aahhh…..Ahhhhhh”, jeritnya sambil menggoyang pinggulnya seperti Jockey Kuda.
Tangannya meraba-raba puting susunya sendiri yang sudah mancung berwarna pink. Cynthia betul2 merangsang dirinya sendiri. Kadang kubantu dengan mengusap-usap putingnya, seirama dengan tubuhnya yang naik turun.
“Auuhh….auuhhh……kontolmu eennaakkksss….”
“Iyaahhh…., memekk..kamu juga…sayaangghh….legitt….”
10 menit kemudian Cynthia melepas pelukannya, langsung memunggungi aku dan menungging.
“Aku mau nyoba gaya anjing ya, hon….”
“tentu sayang.”, aku mengiyakan dan langsung memasukkan kontolku dari belakang. WWoooowww…, jadi tambah sempit rupanya.
Penisku serasa diperas oleh dua dinding yang basah. Keluar masuk dengan lincahnya.
Yang membuatku sangat terangsang, Cynthia sesekali melolong seperti anjing beneran.
“Auuuuuu…….Ahhhh….Ahhh….Auuuuuu”
Istriku benar2 jadi mesin sex.
Yah…, asal ngga selingkuh mah….gapapa deh..
Kadang kuremas juga toketnya dari belakang, iapun menegakkan tubuhnya. Hingga sekarang posisinya tangan berpegangan dinding dan aku mengocoknya dari belakang.
Namun ternyata ia kurang menikmati posisi Doggie style.
“Aku on top lagi, yah? Kalo doggie, itilku ngga keraba jembut kamuhhh..hhh”
Kamipun tukar posisi lagi ke posisi awal, dan inilah posisi yang amat digemari Cynthia. Karena seluruh titik rangsangannya bisa teraba.
Kini ia menggenjotku lagi dengan bersemangat. Tak lupa dengan kata2 vulgarnya yang kian ganas.
“Sekarang kamuhhh lagi ngapain sayang.?”, tanyaku iseng di sela genjotannya.
“Lagi ngentot sama kamuuhh….hhhhh…hhh”, jawabnya terengah.
“Selain ngetot…uhhh…apalagi.yang kamu sukahh…?”
“Hhhh….sssttsss…ngeeweee….aahhhhh”
Aku tertawa mendengar jawabannya, eh dia malah makin ganas.
“Janggannn ketawaa……!!! HHHH….diammmhhh kamuuhhh….Ahhh..ahhhh”
Kini goyangannya makin menggila, tubuhnyapun mulai menegang seperti tadi. Berarti dia udah mo orgasme.
“Uaahhhh….uaahh…..Uahhh….nggeewee…..ngeeweee….aahhhh”
Dengan posisi on top, Cynthia memelukku. Bibirnya menciumi dan menjilat leherku, sambil tetap menggoyang pinggulnya. Dan jeritannya pun semakin kencang. Aku juga ikutan mengocok memeknya dari bawah.
“Truuss….sayaang….trrrusss….hhhh Mo…ngecretsss….nehh….ahhh….ahhhh”
Pelukannya semakin kencang, jilatannya semakin dalam dan gencar.
“Ohhhh….Ohhhh….kontol..koonntoll….entotttiii..akuuu…enttootttii akuuu….aahhh….ngenntooott….ngennttootttt…..”
Ganti aku yang menjilat lehernya, supaya dia bisa bebas berteriak…melepas dahaganya.
“Ohhh…saaayaang…..aku..mau encret….encret….ahh…ahhh…Jemmmbbuuttt…jemmmbuuuttt……JJJeeEEEMMMBBUUUUTTTTTT…..”, makin tinggi pekikannya.
“Akuuhhh jugaaaa sayyaangggg…..”, kataku sambil menahan semburan kontolku. Biar lebih nikmat..
“Barreeng….yaaahhh…Ahhhhhhh…Ahhhhhhh”
“Cyynnn…..honnney……I’m Cummming…..”
“AUUUUU…AHHHH…..AAAAHHHHH….AAAHHHHH….JJEEEMMMMBBBUUUUUUUUUTTTTTTTT !!!!!!!!”
Tubuhnya menegang, memeluk erat dan membenamkan bibirnya ke pundakku.
Sementara aku juga memeluknya erat, sambil meyemprotkan mani ke dalam memeknya. Mani dan lendir nikmatnya saling menggulung, hingga … menyemprot keluar dari memeknya. Membasahi paha kami berdua.
Tubuh Cynthia menghentak-hentak, menikmati detik2 orgasme. Mungkin saking nikmatnya sampai ia betul2 terkulai lemas diatas dadaku.
Aku membelai punggungnya yang halus dengan lembut, tanpa berkata-kata.
Dan iapun tertidur diatas tubuhku, sementara penisku tetap berada dalam vaginanya.
Terima kasih, Cyn. Ini bener2 kejutan buat aku.
Dan sampai saat ini kami masih suka mencoba gaya-gaya baru atau ngesex di tempat2 yg unik. Yang nanti akan aku ceritain lagi kalo ada waktu.
Makasih juga buat Tania, yang udah ngajarin istriku jadi ganas, hahahaha